KASIH SAYANG GURU KUNCI SUKSES SISWA

Alhamdulillah… buku Antologi ketiga bersama guru-guru HEBAT seluruh Indonesia telah tercetak dan inshaaAllah dapat memberikan pencerahan dan inspirasi kepada kita semua… Aamiin…

Salam Matematika Mudah, Asyik, dan Menyenangkan bersama Sang Pengelana…

“Semua yang datang dari hati, akan masuk ke dalam hati”. Demikian sebuah ungkapan yang sering kita dengar menyebutkan. Ya, ungkapan tersebut benar adanya. Karena hati adalah muara dari rasa dalam diri setiap manusia. Kata hati adalah ungkapan paling jujur dari dalam diri seseorang. Jika lidah bisa berdusta, maka hati tak akan pernah berdusta. Ketika hati yang berbicara, maka akan mudah sampai dan diterima dengan hati lawan bicaranya.

Ungkapan yang penulis sebut di awal tulisan ini berlaku dalam seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Para pendidik, para guru, yang secara harfiah sering dimaknai dengan digugu lan ditiru, yaitu dipercaya dan diikuti segala ucapan, sikap dan tindakannya, hendaknya menghadirkan hati dalam mendidik— tidak sekadar mengajar— para siswa. Mendidik dengan hati, diliputi rasa kasih sayang akan membuat para siswa merasa nyaman dalam menerima materi pembelajaran, juga membuat ikatan emosional yang kuat dengan mereka.

Ketika rasa nyaman, serta ikatan emosional itu sudah terjalin dan meliputi hati para siswa, maka proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan lancar dan menyenangkan. Dari sinilah, kesuksesan proses pembelajaran bermula.

Langkah selanjutnya, para guru tinggal memberikan teladan dalam berucap, bertindak dan bersikap, agar para siswa menjadikan mereka sebagai role model dalam kehidupan sehari-hari. Seorang guru harus memegang teguh prinisip “lisanul hal afshahu min lisanil maqal”, “action speaks louder than words”. Teladan itu jauh lebih mengena daripada sekadar kata-kata.

Gapai Cita dengan Prinsip Limit diTakhingga

Alhamdulillah… Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah dan shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad atas kabar yang menyatakan bahwa siswa saya diterima di Universita Prasetiya Mulya, kampus yang menjadi tujuan banyak siswa setelah lulus SMA untuk menjadi seorang pengusaha atau pebisnis. Kebahagian ini menjadi sebuah rasa yang sulit diungkapkan dengan kata, hanya kehangatan lembut air mengalir dikedua pipi dari mata saya yang menunjukkan betapa bahagia hati dan jiwa ini menerima kabar siswa saya lulus Prasmul.

Lompatan pikir dan rasa dengan putaran tranformasi geometri membuat diri menjadi merasa bangga dengan kegigihan dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan siswa saya selama proses bimbingan menuju ujian Prasmul. Buka hanya satu dua kali dia belajar… bukan hanya satu dua kali dia ikut tes… tapi semangat perjuangan ingin menggapai cita diliputi keinginan membahagiakan orang tuanya membuat murid saya menjadi sangat gigih.

Semangat Al Insyirah telah merasuk ke dalam jiwa sehingga semua perjuangan seakan menjadi sesuatu yang menggairahkan menuju cinta Illahi… (Irvan Dedy)

Awalnya memang sulit sekali membantu para siswa SMA yang akan melanjutkan kuliah Ekonomi Bisnis, karena pilihan terbaik sampai saat ini adalah Prasetiya Mulia (PRASMUL) dan Sekolah Bisnis Manajemen ITB (SBM ITB). Bukan hanya masalah biaya masuk dan kuliah yang mahal saja, tapi untuk bisa lolos tes ternyata sangatlah sulit.  Keinginan para siswa saya baik dari SMA Dwiwarna, Al Izhar, Labschool untuk melanjutkan kuliah di kedua sekolah bisnis membuat saya menjadi termotivasi untuk membimbing mereka dengan semangat. Saya membimbing mereka mulai dari dasar mengerjakan soal matematika, cara membaca soal, dan cara menyelesaikan soal dengan mudah.

Terkadang mereka tidak lolos pada ujian masuk gelombang 1, gelombang 2, gelombang 3, bahkan gelombang 4. Sedih rasanya mendengar berita mereka gagal, tetapi saya selalu menekankan bahwa tidak ada yang tidak mungkin kalo kita mau berusaha dan yakin bahwa takdir Allah itu tak hingga banyaknya buat kita yang mau berusaha.  Selain motivasi yang selalu saya berikan kepada mereka, saya juga selalu mengingatkan agar mereka konsisten belajar dengan jadwal yang sudah saya buat dan disepakati. Tak kenal waktu saya membimbing mereka untuk sukses masuk PRASMUL atau SBM ITB, karena saya merasa yakin dengan kemampuan mereka. Pagi, siang, dan malam selama persiapan tes masuk saya mencoba terus membimbing mereka agar mampu menyelesaiakan materi dan soal-soal prediksi yang saya buat.

Serunya… pernah ketika ujian masuk PRASMUL, siswa saya membawa hampir 8 orang teman sekolahnya untuk ikut belajar bersama saya. MasyaAllah… kami belajar mulai dari sore sampai jam 1 pagi selama dua hari dengan penuh semangat, dan Alhamdulillah 8 orang lulus. Seorang siswa tidak lulus karena terlamabat hadir pada saat ujian, sehingga waktu mengerjakan soal tidak cukup.

Tidak ada yang tidak mungkin selama kita yakin bahwa Takdir Allah itu bagai nilai Limit diTakhingga… (Irvan Dedy)

Masih teringat ketika ada sebuah pesan masuk di Whatsapp saya dengan nomor yang tidak saya kenal, dan seperti biasa saya biarkan dulu pesan tersebut. Saya hanya membaca sepotong kalimat saja yaitu ucapan salam Assalamu’alaikum pak… ya saya pikir kalo memang ada sesuatu yang penting pasti akan kirim pesan kembali. Dan ternyata memang ada beberapa pesan yang masuk kembali dari nomor yang sama dalam waktu kurang dari semenit setelah pesan pertama, sehingga membuat saya berpikir pasti penting nich.

Saya buka pesan dari WA tersebut… Assalamu’alaikum pak… Saya chinara pak kelas XII IPS… Mau minta tolong pak… saya mau ikut tes masuk Prasmul… mau belajar sama bapak, masih bisa gak pak?… Oh… ternyata ini adalah WA dari seorang siswa waktu saya mengajar kelas XI IPS dan memang saat kelas XII saya tidak mengajar kelas IPS, karena saya fokus ngajar matematika minat buat kelas XII. Saat itu saya hanya bilang akan cek jadwal dulu, dan akan kasih kabar secepatnya.

Saat saya sedang mencoba mengatur jadwal, masuk sebuah pesan di WA. Kali ini juga pesan dari nomor yang belum saya save, tapi saya langsung buka dan ternyata dari siswa saya juga yang bernama Rafliza. Assalamu’alaikum pak… pak boleh gak saya ikut bimbel Prasmul bareng Chinara?… wuidih agak kaget juga nich ternyata merek berdua akan ikut tes Prasmul. Saya balas WA tersebut dengan kata, serius nich?, kalo serius saya mau atur jadwal selama empat hari ya sesuai keinginan Chinara, kamu mau ikut juga?… beberapa saat kemudia dibalas… Ok pak saya ikut jadwal yang bapak buat. Makasih ya pak…

Iseng saya tanya, kenapa kamu mau belajar tes masuk prasmul sama saya?. Mereka berdua menjawab lewat WA bahwa dapat info dari kakak kelas kalo mau belajar buat tes masuk Prasmul, AKPOL, Pilot, dan STAN itu sebaiknya sama pak Irvan, karena pak Irvan punya soal-soal yang mirip. Dan pastinya kata kakak kelas banyak yang lulus karena belajar sama pak Irvan pas mau tes. Wow… sebuah kebanggaaan dipromosikan seperti itu… padahal ada cerita yang disembunyikan nich saat belajar menuju tes itu semua.

Sebelum mulai belajar, saya mencoba menanyakan kepada mereka mereka ini tes PRASMUL gelombang keberapa? Dan ternyata sudah masuk gelombang ketiga. Mereka nampak agak memohon agar bisa lolos pada tes kali ini, karena sudah dua kali tes tidak lolos. Saya hanya mengatakan itu semua tergantung niat dan usaha kamu loh… saya hanya membantu seoptimal mungkin yang saya bisa.

Saya kuatkan bahwa bukan hanya masalah kamu pintar matematika saja untuk bisa lolos PRASMUL, tapi bagaimana kamu bisa memanfaatkan waktu yang diberikan saat tes. Nah tugas saya adalah memberikan prediksi soal-soal yang biasa keluar untuk kita bahas, sehingga kamu mempunyai kecepatan dan kemampuan yang lebih baik dalam menyelesaikannya.

Setelah empat hari belajar, maka akhirnya mereka melakukan tes masuk PRASMUL. Jujur saja… mereka yang tes, tapi saya yang merasa tertekan dan berdebar dada ini. Tidak lupa saya kirimkan pesan kepada mereka untuk tenang dan banyak berdoa. Dan Akhirnya seminggu setelah tes… Mereka tidak lolos. Deg… lemas saya.

Tapi saya masih mau coba lagi ya pak buat gelombang 4 kata Chinara saat mengabarkan bahwa dia tidak lolos. MasyaAllah… saya pikir ini kesempatan saya memperbaiki dan memberikan yang terbaik buat mereka lolos masuk PRASMUL.

Nah… sebelum mulai belajar untuk persiapan tes masuk, saya mencoba menanyakan dulu kepada Chinara tentang niatnya masuk PRASMUL. Chinara… kamu serius mau masuk PRASMUL?… he…he… saya sebenarnya coba-coba sich pak, PRASMUL buat cadangan saja sich pak jawabnya sambil ketawa. Wah… sebuah jawaban yang sering saya dengar dari para siswa, dan biasanya ini sering menyebabkan kegagalan.

Saya mencoba memberikan pandangan kepada siswa saya. Chinara… sekarang kalo kamu mau lolos masuk PRASMUL, tolong jangan pikirkan kampus lain dulu. Kamu fokus untuk masuk PRASMUL agar semua energi, pikiran, dan konsentrasi kamu fokus ke satu tujuan, yaitu masuk PRASMUL. Kamu juga harus berdoa dengan sungguh-sungguh meminta pada Allah untuk bisa lolos, jangan ada keraguan dalam setiap usaha dan doa agar tidak gagal.

Dan Alhamdulillah pada tes gelombang keempat akhirnya Chinara lolos masuk PRASMUL. Sebuah kebahagiaan terasa ketika ia memberikan foto pemgumuman lolos, dan tentu saja merupakan kebanggaan dan rasa syukur bagi saya.

Kalo teringat saat membimbing para siswa yang akan tes masuk Prasmul, AKPOL, Pilot, dan STAN, saya jadi merasa bahwa sebenarnya faktor terbesar dari mereka lulus adalah kegigihan mereka dalam belajar. Saya memang mengobarkan semangat kepada mereka dengan ungkapan bahwa jangan pernah mengatakan bahwa kalian telah berusaha maksimal, karena itu tandanya kalian belum maksimal. Hanya orang yang berputus asa dari nikmat Allah ketika gagal mereka beralasan telah berusaha maksimal, padahal bisa jadi apa yang mereka lakukan atau kerjakan tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain.

Saya ingatkan kepada mereka bahwa untuk mencapai sesuatu kita harus melakukan semua dengan persiapan dan langkah terbaik, dan tidak cukup sampai di situ saja, tapi kita juga harus berusaha dan berdoa dengan prinsip limit tak dihingga. Prinsip limit ditakhingga membuat kita berpikiran ke depan dengan selalu berprinsip bahwa usaha yang kita lakukan belum sampai pada titik puncaknya, sehingga terus bersemangat dengan dibungkus oleh semangat Al Insyirah.

Saya tersenyum sendiri mendengar kakak kelas dari siswa saya tersebut memberikan garansi akan bisa lulus atau sukses jika belajar dengan saya, padahal semua itu tergantung dari kemauan dalam diri siswa dan tentu saja takdir. Bukan hanya satu atau dua kali loh mereka ikut tes Prasmul, AKPOL, Pilot, dan STAN, bahkan untuk Prasmul ada yang sampai 6 kali belum juga lulus. Walaupun ada yang akhirnya menyerah saya hanya mengatakan kepada mereka bahwa mereka sudah berusaha, mungkin Allah mentakdirkan kampus lain yang terbaik buat kalian. Dan Alhamdulillah mereka sukses… ada siswa yang tadinya gagal masuk prasmul malah masuk Ekonomi UI, ada yang tadinya mau AKPOL malah sukses menjadi Pilot. Itulah limit ditakhingganya kasih sayang Allah…

Gerakan naik turun kurva sinus dan cosinus merupakan isyarat kehidupan kita yang harus selalu siap dalam kondisi apapun, termasuk juga ketika harus bergerak perlahan menurut pola Aritmatika… (Irvan Dedy)

Tinggalkan komentar