Real Examples of Implementing The Seven Habits in Schools

LEADERSHIP BOOK (22)

Setiap langkah kecil positif yang kita lakukan akan membawa kita lebih produktif dan lebih dekat dengan tujuan yang akan dicapai

Hubungan antara sekolah dengan Seven Habits adalah saling melengkapi dan saling memperkuat. Penerapan Seven Habits di sekolah harus dapat membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan, manajemen diri, dan hubungan sosial siswa. Melalui pengajaran dan latihan praktis, sekolah dapat memberikan siswa “alat yang efektif“ untuk mencapai kesuksesan akademik dan menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Penerapan Seven Habits di sekolah membantu siswa menjadi proaktif dalam mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Peserta didik diajarkan untuk merencanakan tujuan jangka panjang mereka, mengatur prioritas dengan bijak, dan mempraktikkan kolaborasi dengan mengutamakan kesejahteraan bersama. Mereka juga belajar untuk mendengarkan dengan empati, memahami sudut pandang orang lain, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.

Melalui penerapan Seven Habits, sekolah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik peserta didik. Dengan mengasah gergaji, siswa didorong untuk memperbarui dan mengembangkan diri mereka secara terus-menerus, baik fisik, mental, emosional, maupun spiritual. Hal ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial, kemandirian, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru dan manajemen sekolah untuk menerapkan Seven Habits dalam kegiatan di sekolah SMA:

  1. Jadilah Proaktif (Be Proactive):
  • Mengajarkan peserta didik untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan dan sikap mereka sendiri.
  • Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengambil inisiatif dalam proyek atau kegiatan di sekolah.
  • Mendorong peserta didik untuk mengatasi tantangan dengan sikap positif dan solutif.
  1. Mulailah dengan Akhir dalam Pikiran (Begin with the End in Mind):
  • Membantu peserta didik dalam merencanakan tujuan jangka panjang mereka dalam pendidikan dan kehidupan.
  • Melibatkan peserta didik dalam perencanaan dan pengembangan rencana studi pribadi.
  • Mengadakan sesi pembinaan karir untuk membantu peserta didik merencanakan masa depan mereka.
  1. Utamakan yang Utama (Put First Things First):
  • Mengajarkan peserta didik tentang manajemen waktu dan prioritas.
  • Mendukung peserta didik dalam membuat jadwal studi dan ekstrakurikuler yang seimbang.
  • Mengajarkan peserta didik untuk mengidentifikasi tugas yang paling penting dan mendesak.
  1. Berpikir Win-Win (Think Win-Win):
  • Mendorong kerjasama dan kolaborasi dalam proyek tim atau kegiatan kelompok di sekolah.
  • Mengajarkan peserta didik untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak dalam situasi konflik.
  • Memfasilitasi diskusi dan permainan peran yang mengedepankan pemahaman dan kerjasama.
  1. Mendengarkan dengan Empati (Seek First to Understand, Then to Be Understood):
  • Mengajarkan keterampilan mendengarkan aktif kepada peserta didik.
  • Mendorong peserta didik untuk menghargai perbedaan pendapat dan sudut pandang.
  • Membuat suasana kelas yang inklusif, di mana setiap peserta didik merasa didengar dan dihargai.
  1. Sinergi (Synergize):
  • Mengorganisir kegiatan kolaboratif di kelas atau antarkelas.
  • Mengadakan proyek-proyek yang melibatkan peserta didik dari berbagai latar belakang dan keahlian.
  • Mendorong peserta didik untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
  1. Mengasah Gergaji (Sharpen the Saw):
  • Mendorong peserta didik untuk mengembangkan minat di luar kurikulum akademik.
  • Menyediakan kesempatan untuk peserta didik terlibat dalam kegiatan olahraga, seni, atau klub di sekolah.
  • Mengadakan program pembinaan pribadi yang mendukung perkembangan peserta didik secara holistic.

Dengan menerapkan Seven Habits, sekolah juga berfungsi sebagai tempat yang aman dan inklusif, di mana peserta didik merasa didengar, dihargai, dan didukung dalam perkembangan mereka. Melalui pendekatan ini, sekolah dapat mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di dunia nyata dan menjadi individu yang efektif, tangguh, dan berpikiran positif.

Secara keseluruhan, hubungan antara sekolah dan Seven Habits memungkinkan pendidikan menjadi lebih dari sekadar transfer pengetahuan akademik. Hal ini membantu membentuk karakter peserta didik, membekali mereka dengan keterampilan esensial, dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga yang sukses dan berkontribusi dalam masyarakat.

Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bersama dalam mendukung pertumbuhan personal dan akademik yang berkelanjutan

1 Responses to Real Examples of Implementing The Seven Habits in Schools

  1. Firyal Nailah berkata:

    waw, waw, waw

Tinggalkan komentar