Dari Seleksi Ketat hingga Korea Selatan: Perjalanan Guru SMA Avicenna Menguasai Teknologi Pembelajaran dan Menjadi Anggota Korean eLearning Improvement Cooperation (KLIC)

KLIC INDONESIA

Kesempatan itu terkadang datang di waktu yang mungkin kita tidak siap menghadapinya, tetapi keputusan yang tepat akan membuat kesempatan itu menjadi sebuah hal yang menakjubkan.

Guru merupakan garda terdepan dalam membentuk generasi masa depan. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga berperan dalam menginspirasi dan membimbing para siswa agar menjadi individu yang berpikiran kritis dan kreatif. Oleh karena itu, ketika seorang guru mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, itu bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah langkah besar untuk prestasi sekolah dan kemajuan pendidikan.

Pada awalnya saya tidak pernah berpikir bahwa mimpi saya bisa pergi ke Korea untuk belajar dan menikmati keindahannya menjadi sebuah kenyataan, apalagi kesibukan mengajar dan aktifitas pendidikan lainnya begitu padat. Sampai akhirnya seorang staf di GTK DIKMEN yang aktif mengurusi Olimpiade Guru Nasional (OGN) mengabarkan melalui telepon, bahwa akan ada seleksi guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan kerja sama Indonesia dan Korea. Tentu saja saya sangat senang mendapatkan tawaran seperti itu, walaupun memang belum ada penjelasan bentuk dan kapan kegiatan itu dilaksanakan.

Sampai pada waktunya setelah berbagai tahapan seleksi, akhirnya saya dimasukkan ke sebuah grup whatsapp (WA) yang berisi sekitar 40 guru plus beberapa orang admin dari staff GTK DIKMEN dan GTK DIKDAS. Sebuah informasi dari admin bahwa grup ini adalah grup untuk informasi pelatihan TIK kerjasama Kemendikbud Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan, sehingga diharapkan semua anggota grup untuk memperhatikan semua informasi yang ada di grup. Senang tapi jadi deg-degan juga menyadari kemampuan saya tentang IT yang masih jauh dan masih butuh banyak belajar, tapi saya berpikir inilah gunanya ikut pelatihan.

Hindari mengecilkan diri sendiri, karena hal itu sama saja dengan menghakimi bahwa diri kita tidak mampu melakukan sesuatu yang sebenarnya merupakan potensi kita untuk meraih kesuksesan.

Saya dan teman-teman guru Indonesia sangat beruntung telah mendapatkan kesempatan emas untuk mengikuti Pelatihan Korean eLearning Improvement Cooperation (KLIC) Kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Pemerintah Provinsi Gangwon City Korea Selatan. Kegiatan ini menawarkan program pelatihan yang mengeksplorasi penerapan teknologi digital dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembelajaran, sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Peserta yang terpilih adalah guru-guru yang telah melalui proses seleksi ketat dan diharapkan dapat mendesiminasikan pengetahuan yang diperoleh kepada siswa, rekan guru, dan masyarakat sekitar mereka. Hal inilah yang menyebabkan grup WA yang terbentuk selalu berisi diskusi dan kata-kata saling menguatkan, setelah beberapa teman guru mengundurkan diri karena merasa tidak akan sanggup mengikuti kegiatan KLIC yang akan dilaksanakan selama 3 tahun menggabungkan metode pembelajaran online dan offline.

Salah satu guru yang beruntung mendapat kesempatan ini adalah Irvan Dedy, seorang guru matematika yang memiliki minat besar terhadap pengembangan kurikulum yang inovatif. Bagi saya (Irvan Dedy) ini bukan hanya tentang belajar untuk diri sendiri, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik untuk siswa-siswa kita dan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih dinamis dan relevan dengan zaman.

Selama tiga tahun pelatihan, saya dan teman-teman guru hebat lainnya diberikan berbagai konsep dan teknologi terkini yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Mulai dari penggunaan platform e-learning yang interaktif hingga pemanfaatan AI dalam menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana teknologi dapat disesuaikan dengan gaya belajar masing-masing siswa, sehingga dengan AI kita dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif.

Pelatihan ini tidak hanya sebatas pada pembelajaran teknologi semata, tetapi guru-guru juga diajak untuk memahami budaya Korea dan sistem pendidikan mereka. Melalui berbagai seminar, workshop, dan kunjungan lapangan, para guru mendapatkan wawasan yang mendalam tentang bagaimana pendidikan di Korea Selatan terus berkembang. Hubungan antara mentor dari Korea dan guru-guru Indonesia benar-benar terjadi chemistry, sehingga kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik dan lancer sesuai dengan harapan.

Selain mendapatkan materi mendalam tentang kecerdasan buatan (AI) dan penerapannya dalam pendidikan, para peserta Pelatihan Korean eLearning Improvement Cooperation (KLIC) juga diberikan tanggung jawab besar untuk mengimplementasikan pengetahuan yang mereka peroleh. Tugas ini mencakup pembuatan rencana dan pengimbasan yang melibatkan berbagai kegiatan yang akan melibatkan siswa, rekan guru, dan komunitas pendidikan yang lebih luas.

KLIC INDONESIA

Untuk siswa, saya membuat rencana dan telah melakukan serangkaian workshop yang mengintegrasikan penggunaan AI dalam proyek-proyek pembelajaran. Misalnya, siswa diajak untuk menggunakan aplikasi berbasis AI dalam penyelesaian tugas matematika, sehingga mereka bisa belajar dengan cara yang lebih interaktif dan personal. Sedangkan untuk guru-guru, saya membuatkan jadwal dan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi digital di dalam kelas. Selain teman-teman guru di sekolah, saya juga melakukan desiminasi ke berbagai sekolah jenjang SD, SMP, SMA/SMK di kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok

Komunitas Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) juga menjadi target utama saya dalam rencana pengimbasan ini. Saya telah membuat rencana dan melakasanakan serangkaian sesi pelatihan dan diskusi di komunitas MGMP Matematika di Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Bagi saya pribadi, MGMP adalah tempat yang tepat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, karena di sinilah para guru dari berbagai sekolah berkumpul dan saling belajar. Dalam kegiatan tersebut, saya memaparkan materi yang telah dipelajarinya selama pelatihan KLIC, serta membimbing rekan-rekannya dalam merancang pembelajaran yang inovatif menggunakan teknologi digital dan AI.

Selain pelatihan secara langsung, saya dan guru-guru KLIC juga menyebarluaskan pengetahuan melalui platform digital. Saya sendiri telah mengadakan webinar yang terbuka bagi guru di seluruh Indonesia. Webinar ini akan membahas berbagai topik, mulai dari dasar-dasar AI hingga penerapan praktisnya dalam pembelajaran sehari-hari. Dengan cara ini, guru-guru yang berada di daerah terpencil pun bisa mendapatkan manfaat dari pengetahuan ini.

Selain melakukan pelatihan, saya juga aktif menulis artikel di website https://irvanhabibali.wordpress.com/ dan https://beritadisdik.com/ tentang kegiatan KLIC ini, sehingga bisa menjadi sumber informasi dan inspirasi bagi para pendidik yang ingin mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran mereka. Dan untuk menjangkau audiens yang lebih luas lagi, saya membuat video di YouTube dengan channel IRVAN MATEMATIKA ASYIK https://www.youtube.com/channel/UCGXjOBx-gTTwZP_Vi9EzqTQ  yang menampilkan video-video kegiatan pengimbasan dan tutorial pemanfaatan AI dalam pembelajaran. Saya mencoba untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang penerapan teknologi digital dalam pendidikan, dan YouTube adalah platform yang sangat efektif untuk berbagi pengetahuan secara visual dan menarik.

Dengan berbagai upaya ini, para semua anggota peserta KLIC tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami masing-masing, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Kami berusaha menjadi agen perubahan yang menginspirasi dan membimbing komunitas pendidikan menuju era digital yang lebih maju. Semua ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai pendidik, karena kami tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membagikan pengetahuan dan membuat perbedaan yang nyata dalam dunia pendidikan.

KLIC INDONESIA (3)

Puncak dari pelatihan ini adalah kunjungan langsung guru-guru anggota KLIC Indonesia ke Korea Selatan, di mana para peserta dapat melihat secara langsung penerapan teknologi digital dalam semua tingkatan pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Saat kami melihat langsung bagaimana teknologi digunakan dalam pembelajaran di Korea, rasanya luar biasa dan kami bisa merasakan atmosfer inovatif dan progresif yang menginspirasi. Langsung terpikir betapa senangnya jika semua itu bisa diterapkan di kelas-kelas kami di Indonesia, tentunya dengan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah.

Setelah selesai pelatihan di Korea dan kembali ke Indonesia, saya dan guru-guru yang telah mengikuti pelatihan KLIC ini siap kembali untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada sesama guru, siswa, dan masyarakat luas. Kami telah berkomitmen untuk menerapkan apa yang telah kami pelajari di Korea dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan penerapan AI di pembelajaran. Dedikasi dan komitmen kami untuk masa depan pendidikan di Indonesia yang cerah dan kami siap untuk menghadapi tantangan dalam memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital dan AI.

Pada akhirnya, sebagai seorang guru yang mendapatkan kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri adalah suatu kebahagiaan yang tiada tara. Dan ketika kesempatan itu datang dalam bentuk pelatihan seperti KLIC, itu bukan hanya menjadi kebahagiaan pribadi, tetapi juga sebuah langkah penting menuju masa depan pendidikan yang lebih baik.

Setiap langkah menuju kesuksesan dan perubahan untuk kebaikan akan membutuhkan Effort dan kesungguhan, sehingga hanya orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan sejati saja yang akan mampu mencapainya

Tinggalkan komentar